Keluarga merupakan suatu sistem yang bersifat
dinamis. Keluarga merupakan sistem yang hampir sama dengan manusia, ia
berkembang berdasarkan waktu. Perubahan yang terjadi di dalam keluarga,
khususnya pada waktu anak berada pada tahap perkembangan anak berbeda
dengan keluarga pada waktu anak sudah beranjak remaja. Begitu juga
dengan masalah komunikasi
Komunikasi adalah kunci yang membuka hubungan
harmonis antara orang tua dengan anak. Keluarga harus memiliki waktu
cukup lama untuk berbincang-bincang dan mengembangkan keterbukaan antara
orang tua dan anak. Tetapi terkadang pada masa anak menjadi remaja,
komunikasi dengan orang tua berkurang. Remaja tidak lagi berkomunikasi
sebanyak seperti ketika mereka belum menjadi remaja.
Kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak
remaja bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti orang tua yang sibuk
dengan pekerjaan sehingga tidak ada waktu bagi anak untuk berbicara,
atau orang tua yang harus tinggal di luar kota,luar negri untuk waktu
yang lama oleh karena tugas dan pekerjaan kantor. Dalam penelitian kecil
waktu melakukan praktek konseling disebuah sekolah saya menemukan
beberapa alasan kenapa komunikasi remaja dengan orang tua menjadi
kurang. Beberapa itu diantaranya:
1. Orang tua kurang mendengarkan ide remaja.
Pada usia remaja, banyak sekali ide-ide dari
anak remaja tentang kehidupannya. Bisa tentang hobbinya, teman-temannya,
sekolahnya dan lain sebagainya. Orang tua tidak menerima pendapat
remaja, bahkan tidak berusaha mengerti perasaan mereka dari sudut
pandang si remaja. Ketika anak remaja mengungkapkan keinginan mereka,
maksudnya adalah ada keinginan dari anak untuk berbicang-bincang dengan
orang tua dan meminta mereka mendengarkan dengan simpatik, namun
orangtua tidak mau mendengarkan.
2. Hubungan dengan teman-teman sebaya
Seiring dengan bertambahnya usia bertambah
pula rasa keingintahuan dari anak remaja tentang segala hal. Biasanya
mereka lebih sering banyak bertanya kepada teman-teman sebaya. Dengan
seringnya komunikasi dengan teman-teman sebaya, perlahan demi perlahan
komunikasi anak dengan orang tua akan berkurang sehingga anak remaja
akan lebih terbuka dengan teman daripada dengan orang tua.
3. Orang tua tidak mendapatkan kepercayaan dari anak remaja
Banyak orang tua yang sama sekali tidak
sensitive terhadap perasaan dan suasana dalam hati anak remaja mereka
(mood). Mereka tidak menyadari apa yang dipikirkan dan dirasakan anak
remajanya. Orang tua berbuat sesuatu buat anak mereka tanpa
memperhitungkan pikiran dan perasaan remaja sehingga anak tidak bisa
mengungkapkan perasaannya dengan baik. Ketika tidak bisa menyampaikan
perasaannya kepada orang tua, maka anak akan kehilangan rasa
kepercayaannya kepada orang tua.
4. Tidak adanya afeksi
Afeksi meliputi emosi atau perasaan yang ada
antara anggota keluarga, bisa bersifat positif atau negatif. Afeksi
positif antara anggota keluarga menunjukan hubungan-hubungan yang
bersifat kehangatan emosional, afeksi, kasih sayang, dan sensitifitas.
Anggota keluarga memperlihatkan mereka saling mengasihi satu sama
lainnya. Afeksi negatif ditandai oleh emosi yang dingin, penolakan, dan
rasa permusuhan. Anggota keluarga seperti tidak mengasihi mengasihi satu
sama lain, seperti acuh tak acuh sama lain terhadap perasaan dan
kebutuhan anggota keluarga lainnya
5. Ingin melepaskan diri
Dalam masa remaja, remaja berusaha untuk
melepaskan diri dari pengasuhan orang tua dengan maksud untuk menemukan
dirinya. Erikson menamakan proses tersebut sebagai proses mencari
identitas ego. Maksudnya adalah remaja berusaha membuat pembentukan
identitas, yaitu berusaha menjadi individualitas yang mantap, dan bisa
berdiri sendiri.
Jadi bisa disimpulkan bahwa penyebab komunikasi
yang kurang antara orang tua bisa disebabkan oleh perilaku anak remaja
itu sendiri maupun akibat pola asuh dari orang tua.
Perhatian orangtua kepada remaja
Hubungan Remaja dan orang tua serta peran orang tua
dalam perkembangan sampai masa remaja sangat penting. Menurut Newman
(dalam Rice,1999), remaja menginginkan orang tua yang menaruh perhatian
dan siap membantu apabila remaja membutuhkan bantuan serta mendengarkan
dan berusaha mengerti sebagai remaja; menunjukan bahwa mereka menyetujui
remaja ; menerima apa adanya; memperlakukan sang remaja dengan dewasa
dan yang paling penting menjadi teladan baik bagi remaja.
Dalam setiap keluarga ada nilai-nilai atau aturan
yang harus dipegang atau ditaati oleh setiap anggota keluarga termasuk
anak remaja itu sendiri. Namun bila setiap aturan tidak disampaikan
dengan baik maka akan terjadi pelanggaran-pelanggaran. Dalam komunikasi
itulah setiap aturan atau nilai-nilai keluarga disampaikan. Keluarga
yang memiliki kekurangdekatan hubungan antar anggota keluarga, hubungan
yang tidak harmonis dalam keluarga, akan sangat sulit membicarakan hal
ini dalam keluarga dan memungkinan timbulnya delikuensi pada anak
remaja.
http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2011/10/29/alasan-remaja-malas-berkomunikasi-dengan-orang-tua/
http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2011/10/29/alasan-remaja-malas-berkomunikasi-dengan-orang-tua/
0 komentar:
Posting Komentar